BEHAVIORAL ARCHITECTURE APPLICATION TO A DESIGN OF JOB TRAINING FACILITIES FOR PEOPLE WITH DISABILITIES IN THE CITY MALANG PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN FASILITAS PELATIHAN KERJA BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA MALANG
Main Article Content
Abstract
Sekitar 82 persen dari penyandang disabilitas ada di bawah garis kemiskinan dan sering mengalami keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pekerjaan yang layak. Penurunan ekonomi paling tertinggi bagi penyandang disabilitas terjadi di Kota Malang. Pemerintah Kota Malang berencana mempersiapkan pelatihan keterampilan khusus disabilitas sesuai permintaan pasar kerja dan merangkul dunia usaha supaya perekonomian bagi penyandang disabilitas meningkat. Selain meningkatkan ekonomi di masa depan kelak dapat menambah kemampuan dan pengetahuan. Pengguna perancangan tersebut tuna daksa, tuna rungu, dan tuna wicara dengan pendekatan arsitektur perilaku. arsitektur perilaku dipandang dapat menjawab permasalahan dengan menampung kebutuhan pengguna secara non-fisik maka hasil penerapan tersebut perlu adanya penambahan dari ilmu psikologi menggunakan prinsip psikologi bagi tuna daksa adalah Desain Universal, sedangkan tuna rungu adalah The Deafspace Design Guidelines dan tuna wicara adalah Teori Interaksionisme simbolik. Dengan hasil tersebut hampir semua prinsip psikologi sesuai dengan pendekatan arsitektur perilaku yang mencakup pengaturan perilaku, kognisi spasial, dan persepsi limgkungan terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.