Arsitektur Universitas Pandanaran Jurnal
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP
<div id="journalDescription"> <p><strong>Jurnal</strong><strong> Ilmiah </strong><strong>Mahasiswa S1 Arsitektur </strong><strong>Universitas Pandanaran</strong><strong>. </strong></p> <p>Sebagai media publikasi, komunikasi dan pengembangan hasil karya ilmiah lulusan S1 Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang. Terbit dua kali dalam satu tahun di bulan April dan November.</p> </div>Universitas Pandanaran en-USArsitektur Universitas Pandanaran Jurnal2808-0912DESIGN OF MANGROVE ECTOURISM WITH AN ORGANIC ARCHITECTURE APPROACH IN PASURUAN DISTRICT PERANCANGAN EKOWISATA MANGROVE DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK DI KABUPATEN PASURUAN
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/67
<p>Indonesia merupakan negara maritim dimana sebagian besar negara Indonesia terdiri dari wilayah perariran. Fungsi tumbuhan mengrove sangat penting bagi negara maritim seperti negara Inonesia. Hutan mangrove di Indonesia tersebar di 257 kabupaten deang luas diperkirakan 3,2 juata hektare. Namun sangat disayangkan sebagian besar hutan mangrove di Indonesia dialih fungsikan menjadi lahan tambak, perkebunan dan pertanian. Salah satu upaya untuk melestarikan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kelestarian ekosistem hutan hutan mangrove yaitu dengan menjadikan hutan mengrove menjadi wisata melalui konsep ekowisata. Salah satu hutan mangrove yang ada di Indonesia yaitu hutan mangrove yang berada di desa Patuguran, kabupaten Pasuruan. Melalui pendekatan arsitektur organik pada kawasan ekowisata mangrove Patuguran bertujuan untuk menjadikan kawasan wisata ini mampu beradaptasi dengan alam sekitarnya tanpa menimbulkan dampak negatif pada ekosistem hutan mangrove. Metode yang digunakan pada perancangan ini yaitu studi literatur, analisa lahan yang akan digunakan, analisa kebutuhan ruang, sampai dengan penetuan konsep yang akan diterpakan pada perancangan.</p>Muhammad Chiko Riswanda PratiwiAndarita Rolalisasi
Copyright (c) 2024 Muhammad Chiko Riswanda Pratiwi, Andarita Rolalisasi
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034213113810.54325/arsip.v4i2.67REVITALIZATION DESIGN OF PURWODADI WHOLESALE MARKET WITH MODERN ARCHITECTURAL APPROACH PERANCANGAN REVITALISASI PASAR INDUK PURWODADI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/130
<p>Pasar Tradisional lekat dengan adanya proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Namun saat ini keberadaan pasar tradisional mengalami penurunan kualitas dari segi fisik dan kurangnya daya tampung pada pedagang dan pembeli, begitu pula yang terjadi pada Pasar Induk Purwodadi. Dengan kondisi ini, pasar harus mengalami revitalisasi, sehingga fungsi pasar dapat berjalan lebih optimal agar terciptanya penataan ruang yang baru. Pendekatan arsitektur modern dipilih untuk mendukung kemajuan kota dan pembangunan bangunan modern. Pendekatan arsitektur modern tidak hanya berpaku dalam desain eksterior dan interiornya saja, namun juga menambah fasilitas penunjang yang bertujuan agar masyarakat berbelanja di pasar tradisional merasa nyaman, bersih dan sehat.</p>Desi Nurmalita IndrayaniAnityas Dian SusantiAdi Sasmito
Copyright (c) 2024 desi nurmalita indrayani, Anityas Dian Susanti, Adi Sasmito
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034213914810.54325/arsip.v4i2.130NURSING HOME PLANNING FOR NEIGREGED ELDERLY WITH DEMENTIA FRIENDLY DESIGN IMPLEMENTATION IN SURABAYA PERENCANAAN PANTI WREDHA BAGI LANSIA TERLANTAR DENGAN PENERAPAN DESAIN RAMAH DEMENSIA DI SURABAYA
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/68
<p>Indonesia merupakan salah satu penyumbang populasi penderita demensia di Asia. Prevalensi penderita demensia di Indonesia meningkat dari 1,2 juta di 2016 hingga hampir 2,3 juta orang pada tahun 2030. Kebutuhan fasilitas terapi jangka panjang seperti, panti wredha akan dibutuhkan. Namun tidak semua Panti Wredha di Indonesia dilengkapi dengan fasilitas terapi demensia yang sebagian besar bersifat ekslusif atau diperuntukan bagi masyarakat menengah keatas. Kondisi tersebut mempersulit pasien demensia kalangan bawah dan terlantar. Lansia terlantar memiliki potensi besar terkait masalah yang akan terjadi pada usia lanjut seperti masalah kesehatan dan ekonomi yang dapat menjadi halangan perkembangan disebuah kota. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan Panti Wredha dengan Fasiliatas perawatan Paliatif Demensia yang belum banyak diterapkan pada Panti Wredha untuk lansia terlantar. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan arsitektur perilaku dan studi literatur dalam proses pengumpulan data. Hasil Analisa pendekatan perilaku menghasilkan sebuah kriteria perencanaan untuk Panti Wredha dengan perawatan paliatif demensia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam perencanaan Panti Wredha dengan pendekatan perilaku mampu menciptakan desain sesuai sirkulasi, pola tata ruang, fasilitas, bangunan, dan material yang mempertimbangkan psikologis dan kebutuhan lansia demensia dengam memanfaatkan kondisi lingkungan agar lebih mendukung.</p>Agnes NovaliyantiTigor Wilfritz Soaduon Panjaitan
Copyright (c) 2024 agnes Novaliyanti, Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034214915610.54325/arsip.v4i2.68LAPORAN DESAIN GRAFIS ARSITEKTUR DESIGN OF A NATIONAL LIBRARY WITH A FUTURISTIC ARCHITECTURAL APPROACH IN BANGKA BELITUNG PERANCANGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK DI BANGKA BELITUNG
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/126
<p>Pulau Bangka Belitung dikenal sebagai kepulauan yang, menyimpan kekayaan alam yang terjaga, menjadikannya destinasi untuk beristirahat di kala penat. Sayangnya di kepulawan bangka Belitung yang terkenal indah. Masih memiliki beberapa kekurangan yang hadir mengiringinya. Salah satu contohnya ialah kurannya literasi di bangka belitu dan kurangnya icon yang dapat menarik minat pelancong untuk berdestinasi di kepulauan Bangka Belitung. Dalam hal ini penulis akan melakunan perencanaan dan perancangan perpustakaan Nasional dengan pendekatan konsep arsitektur futuristik di kepulauan Bangkat Belitung tepatnya Bangka barat. Bertujuan demi memecahkan beberapa kekurangan yang ada. yang pertama, diharapkan dengan adanya perpustakaan ini dapat menambah minat literasi warga Bangka Blitung. Untuk yang kedua, dengan pendekatan konsep arsitektur futuristik pada perpustakaan. diharapkan nantinya perpustakaan ini tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan tapi juga dapat menjadi sebuah icon. Yang dapat menarik wisatawan</p>Faisyal TamimAdi SasmitoTaufiq Rizza Nuzuluddin
Copyright (c) 2024 Faisyal Tamim, Adi Sasmito, Taufiq Rizza Nuzuluddin
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-0342157167DESIGN OF MADOERA STOOMTRAM MAAT DESIGN OF MADOERA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (MdrSM) RAILWAY STATION IN BANGKALAN REGENCY PERANCANGAN STASIUN KERETA API MADOERA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ (MdrSM) DI KABUPATEN BANGKALAN
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/69
<p>Perancangan stasiun kereta api ini berada di Pulau Madura khususnya di Kabupaten Bangkalan. Pergerakan transportasi yang ada di Kabupaten Bangkalan merupakan hal yang sangat melekat dan dibutuhkan karena termasuk kepentingan manusia untuk mencapai suatu tempat ketempat lainnya. Dengan adanya jembatan suramadu di perkirakan arus lalu lintas akan semakin padat dimasa yang akan datang. Salah satu alternatif untuk meningkatkan transportasi massal yang ada di Pulau Madura yaitu mengaktifkan kembali tansportasi kereta api di Pulau Madura. Stasiun kereta api Madoera Stroomtram Maatschappij (MdrSM) adalah salah satu perusahaan kereta api di hindia belanda yang beroperasi di Pulau Madura pada tahun 1897, dengan jalur kereta api sejauh 150 km. Dalam RIPNAS terdapat rencana pengembangan jaringan kereta api di Pulau Madura tahun 2030. Dengan di perkuat rencana tersebut maka perlu adanya perancangan stasiun yang ada di Kabupaten Bangkalan. Bangunan bekas stasiun yang ada di Kabupaten Bangkalan masih ada sehingga dapat memudahkan untuk dilakukan perancangan kembali stasiun yang sudah lama terbengkalai. Dalam perancangan ini menggunakan metode penelitian desktiptif dimana penelitian yang mengkaji suatu peristiwa yang terjadi (Objek Penelitian) secara spesifik, akan tetapi tidak untuk menyusun kesimpulan penelitian secara umum. Penelitian ini diartikan sebagai kegiatan pengumpulan dan pengkajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk pemecahan suatu persoalan. Dalam perancangan ini menggunakan konsep arsitektur kontemporer yang mana merupakan konsep yang ada karena kebutuhan akan adanya gaya baru sehingga konsep ini mencirikan adanya kebebasan serta keinginan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda.</p>imam lutfi hariyadi novitaImam Lutfi HariyadiIbrahim Tohar
Copyright (c) 2024 imam lutfi hariyadi novita, Imam Lutfi Hariyadi, Ibrahim Tohar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034216817510.54325/arsip.v4i2.69DESIGN OF AN ARCHAEOLOGICAL MUSEUM IN SANGIRAN WITH A MODERN ARCITECTURAL APPROACH PERANCANGAN MUSEUM ARKEOLOGI DI SANGIRAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/132
<p>Perancangan museum di kawasan Sangiran, Sangiran merupakan salah satu daerah situs manusia purba yang ada di Indonesia. Sangiran terletak di dua kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Pada tahun 1934, peneliti asal Belanda Van Koenigswald menemukan alat – alat batu hasil budaya manusia purba. Seiring berjalannya waktu pasti juga semakin banyak penemuan yang ditemukan maka dari itu dibuatnya sebuah museum sebagai wadah bagi penumuan – penemuan tersebut. Museum Arkeologi merupakan wadah atau rumah bagi penemuan – penemuan seperti fosil manusia, hewan, sampai peralatan purbakala yang dipamerkan atau ditampilkan guna menambah informasi dan pemahaman untuk masyarakat tentang perjalanan panjang manusia purbakala sampai membentuk manusia modern sekarang. Perancangan museum ini bertujuan sebagai tempat atau wadah untuk penemuan – penemuan serta dapat memberikan gambaran dan inspirasi bagi masyarakat mengenai desain arsitektural modern. Dengan penggunaan metode kualitatif dalam pengumpulan data serta melakukan survey lapangan. Perancangan bangunan museum menggunakan arsitektur modern dimana memfokuskan pada keefesiensi ruang dan kesederhanaan yang tidak terlalu banyak menggunakan ornamen.</p>Mustika NingrumTaufiq Rizza NuzuluddinMutiawati Mandaka
Copyright (c) 2024 Mustika Ningrum, Taufiq Rizza Nuzuluddin, Mutiawati Mandaka
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034217619310.54325/arsip.v4i2.132NEO VERNACULAR APPROACH TO REDESIGN OF THE SURABAYA PABEAN MARKET PENDEKATAN NEO VERNAKULAR PADA REDESAIN PASAR PABEAN SURABAYA
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/73
<p>Pasar merupakan simbol kemajuan ekonomi di suatu daerah sebagai bangunan umum yang dapat dikembangkan menjadi bangunan yang sesuai dengan kebutuhan sebagian besar penggunanya. Selama ini pasar identik dengan tempat yang kumuh, semrawut, becek, bau dan sumpek. Banyak bangunan pasar yang ditinggalkan karena kondisi yang tidak sesuai dan diganti dengan bangunan yang lebih modern seperti pusat perbelanjaan dan pasar swalayan. Kondisi tersebut memerlukan reorganisasi dan kategorisasi jenis barang pasar, pemutakhiran desain pasar agar menarik perhatian masyarakat, dan penyediaan ruang publik penting dilakukan untuk merestrukturisasi pasar agar lebih baik. Arsitektur vernakular dapat dianggap sebagai arsitektur pribumi dengan konsep baru (material modern). Salah satu rangkaian ide postmodern yang muncul pada 1960-an dicontohkan oleh arsitektur neo-vernakular. Postmodernisme muncul karena arsitek modern bosan membuat bangunan yang membosankan (boxy building). Karena kebutuhan ini, gerakan Post-Modern muncul. Penerapan arsitektur neo-vernakular dapat mengatasi permasalahan kompleks yang telah tercantum. Dengan pengaplikasian arsitektur neo vernakular berbagai kriteria, ciri - ciri dan prinsip dapat terbentuk. Penerapan arsitektur neo vernakular ini digunakan sebagai usaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak tergerus oleh jaman dan hilang di masa yang akan datang.</p> <p>Kata kunci: Pasar, Arsitektur, Arsitektur Neo Vernakular.</p>Febri KurniawatiMuhammad FaisalDarmansjah Tjahja Prakasa
Copyright (c) 2024 Febri Kurniawati, Muhammad Faisal, Darmansjah Tjahja Prakasa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034219420210.54325/arsip.v4i2.73tugas akhir DEVELOPMENT DESIGN OF THE MOSQUE AREA AT QUEEN KALINYAMAT'S TOMB IN JEPARA PERANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN MASJID DI MAKAM RATU KALINYAMAT DI JEPARA
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/133
<p>Perancangan kawasan ini bertujuan sebagai wisata religi khususnya untuk umat islam dan sebagai penunjang masyarakat yang datang ke Jepara untuk berziarah. Masyarakat yang datang ke Jepara Di Kabupaten Jepara belum ada tempat wisata yang lengkap yang bisa menunjang kebutuhan para pengunjung seperti tempat penginapan, museum, pusat kuliner, belanja souvenir dan lainnya. Oleh karena itu diperlukan perencanaan perancangan fasilitas untuk kelengkapan masjid dan makam.</p>Sarah JuliawatiMutiawati MandakaGatoet Wardianto
Copyright (c) 2024 sarah juliawati, Mutiawati Mandaka, Gatoet Wardianto
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034220321010.54325/arsip.v4i2.133APPLICATION OF URBAN TOURISM ELEMENTS IN 5 STAR HOTEL DESIGN IN SURABAYA PENERAPAN ELEMEN WISATA PERKOTAAN PADA PERANCANGAN HOTEL BINTANG 5 DI SURABAYA
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/77
<p>Jumlah wisatawan dunia yang meningkat sangat pesat, yaitu sekitar 200% hanya dalam 30 tahun terakhir dan di proyeksikan terus naik ditahun-tahun mendatang, menjadikannya sebagai salah satu industri paling besar dan paling pesat perkembangannya di dunia. Kota-kota di duniapun berlomba-lomba mengembangkan sektor pariwisata, termasuk kota Surabaya. Namun rencana tersebut bukan tanpa halangan, karena kota Surabaya minim akan potensi alam yang bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Sebaliknya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, kota Surabaya memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata berkonsep perkotaan yaitu Urban Tourism atau pariwisata perkotaan. Pariwisata perkotaan memiliki 3 elemen yaitu, elemen primer, elemen sekunder dan elemen tambahan. Metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan data studi literatur pada konsep wisata perkotaan (urban tourism), dan dilakukan tahap deskriptif-kualitatif pada elemen-elemen arsitektur yang membentuk wisata perkotaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan fasilitas-fasilitas wisata perkotaan (urban tourism) yang akan dirancang dengan hotel bintang lima untuk membentuk sebuah destinasi wisata perkotaan (urban tourism) yang komprehensif sesuai dengan tiga elemen pembentuknya. Hasil yang diperoleh adalah desain hotel bintang lima dengan elemen-elemen wisata perkotaan yaitu galeri seni sain, dek observasi, sentra kuliner dan elemen tambahan yaitu jembatan penyeberangan dan gedung parkir.</p>Sofyan HermantoRA Retno HastijantiIbrahim Tohar
Copyright (c) 2024 Sofyan Hermanto, RA Retno Hastijanti, Ibrahim Tohar
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034221121610.54325/arsip.v4i2.77STUDY OF ANALOGICAL ARCHITECTURE CONCEPT OF THE DESIGN JARAN BODHAG'S TRADITIONAL ART FACILITIES IN PROBOLINGGO CITY KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR ANALOGI TERHADAP PERANCANGAN FASILITAS KESENIAN TRADISIONAL JARAN BODHAG DI KOTA PROBOLINGGO
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/70
<p>Dalam rangka melestarikan budaya kesenian tari Jaran Bodhag, maka perancangan fasilitas kesenian merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Perancangan fasilitas kesenian Jaran Bodhag menggunakan pendekatan konsep Arsitektur Analogi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, menganalisis data, mengidentifikasi dan mendeskripsikan, selanjutnya menafsirkan dan medeskripsikan prinsip - prinsip arsitektur analogi pada objek penelitian. Dari hasil desain arsitektur Analogi yang dilakukan, maka diperoleh hasil (a) Massa bangunan gedung pertunjukan ini berbentuk persegi panjang. Orientasi massa bangunan ke arah utara dan selatan dibuat memanjang. (b) Desain memiliki kemiripan visual dengan objek pembandingnya yang dapat dilihat pada ornamentasi properti kuda yang memiliki pola segitiga serta memiliki warna kontras (merah, kuning dan hijau) yang kemudian diterapkan pada fasad bangunan dengan adanya warna kontras dan mengelilingi di seluruh sisi bangunan. Selain itu, bentuk atapnya yang menjulang tinggi di analogikan dengan kepala kuda pada Jaran Bodhag. c) Desain menggunakan jenis analogi simbolik yang dapat menggambarkan simbol sesuatu dari budaya lokal untuk menyampaikan gagasan sesuai dengan maksud dari desain awal. (d) Desain tidak menimbulkan interpretasi lain. Dimana desain mampu mentransfer bentuk analogi properti kuda Jaran Bodhag dengan baik kedalam massa bangunan.</p>Yurie Salsabilla AnnoraliaSuko IstijantoTigor Wilfritz Soaduon Panjaitan
Copyright (c) 2024 Yurie Salsabilla Annoralia, Suko Istijanto, Tigor Wilfritz Soaduon Panjaitan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034221722210.54325/arsip.v4i2.70DEVELOPMENT OF INA BURAK BEACH TOURISM IN EAST FLORES DISTRIC PENGEMBANGAN WISATA PANTAI INA BURAK DI KABUPATEN FLORES TIMUR
https://jurnal.arsip.unpand.ac.id/index.php/ARSIP/article/view/60
<p>Wisata Pantai Ina Burak berada di pulau Adonara, Desa Niha Ono, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Desa Niha Ono, merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Ile Boleng, yang memiliki potensi brupa alam dan budaya, yang menjadikan desa Niha Ono terpilih sebagai desa wisata dalam program ADWI 2021 (Anugerah Desa Wisata Indonesia). Hingga sekarang wisata pantai ini, dikategorikan sebagai destinasi wisata pantai yang paling utama di Kabupaten flores Timur dan bertaraf nasional bahkan internasional. Dengan beragam potensi berupa alam dan budaya yang di miliki, membuat pantai Ina Burak menjadi obyek wisata yang banyak menyita perhatian.</p>Irenius Raya Gara AmaBenny BintarjoDarmansjah Tjahja Prakasa
Copyright (c) 2024 Irenius Raya Gara Ama, Benny Bintarjo, Darmansjah Tjahja Prakasa
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-032024-11-034222323010.54325/arsip.v4i2.60