ISLAMIC CENTER DESIGN IN SEMARANG CITY WITH NEO VERNACULAR ARCHITECTURE APPROACH PERENCANAAN ISLAMIC CENTER DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
Main Article Content
Abstract
Kota Semarang adalah salah satu kota besar di provinsi Jawa Tengah, jumlah penduduk kota Semarang sekitar 1.544.358 Jiwa dengan pemeluk agama Islam 1.288.502 Jiwa (83,43%) maka agama Islam menjadi agama mayoritas di kota Semarang. Dengan penduduk muslim sebagai mayoritas, maka dibutuhkan satu kawasan yang dapat mengakomodir kegiatan dibidang agama, salah satunya adalah islamic center. Kota Semarang sebenarnya sudah mempunyai kawasan Islamic Center sendiri yaitu di kecamatan Mijen yang saat ini sudah digunakan sebagai tempat transit untuk jemaah haji kota Semarang, sementara di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) lebih ke fungsi peribadatan dan wisata religi. Perencanaan islamic center ini akan lebih menekankan dan berfokus pada fungsi peribadatan, pendidikan dan wisata religi kota semarang, maka dari itu dibutuhkan Islamic Center yang mempunyai fasilitas masjid, aula/ruang pertemuan, asrama haji, tempat manasik haji, klinik, area pendidikan dan area UMKM yang berada di satu lokasi yang saling terintegrasi sehingga memudahkan bagi pengguna. Perencanaan Islamic Center akan menggunakan pendekatan arsitektur neovernakular, konsep arsitektur neovernakular dijadikan pilihan karna didalam perencanaan kawasan ini ingin menampilkan nilai-nilai lokal yang diserap kedalam desain bangunan, penerapan konsep ini diharapkan mampu merepresentasikan kawasan yang terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal, sehingga kawasan memiliki nilai budaya, tidak terlihat kontras dengan lingkungan sekitar dan bisa dibangun menggunakan material di zaman sekarang.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.